PENTINGNYA IMPLEMENTASI AKSIOLOGI DALAM KONTEN MEDIA SOSIAL DI ERA DIGITALISASI

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi memiliki implikasi positif dan negatif pada kehidupan kita. Salah satu dampak positifnya adalah bahwa media sosial telah menjadi alat komunikasi pemasaran yang sangat penting saat ini. Media sosial merupakan platform online yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi, berbagi, berjejaring, menggunakan wiki, dan berinteraksi melalui forum. Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Selain digunakan untuk berkomunikasi, media sosial juga telah menjadi alat yang efektif dalam pemasaran produk.

Adanya media sosial memiliki banyak manfaat bagi para penjual salah satunya ketika mereka tidak mempunyai tempat untuk melakukan jual beli mereka bisa menggunakan media sosial sebagai sarana , menghemat biaya ,dan juga tidak adanya keterbatasan waktu.

Media sosial adalah sebuah platform online dimana semua orang bisa membagikan foto, video, bahkan kegiatan yang sedang dilakukan dimedia sosial tersebut yang sangat mempermudah interaksi walaupun tanpa adanya pertemuan

Contohnya, jika sebelumnya untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga kita harus bertemu langsung atau menelepon, sekarang kita bisa berinteraksi melalui pesan teks, video call, atau posting foto di media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Namun, sayangnya, ada beberapa orang yang memanfaatkan media sosial untuk tujuan yang tidak baik, seperti menyebarkan informasi palsu atau melakukan tindakan bullying online.

Dengan adanya media sosial, batasan-batasan yang menghalangi seseorang untuk berinteraksi menjadi terhapus. Namun, kita juga perlu bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif dan merugikan. Jadi, meskipun media sosial memberikan kemudahan dalam berinteraksi, kita juga harus tetap waspada dan bertanggung jawab dalam menggunakan platform tersebut.

Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab adalah orang-orang yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi palsu, melakukan pelecehan online, atau bahkan melakukan cyberbullying. Dampak negatif dari perilaku ini dapat sangat merugikan generasi milenial, yang rentan terhadap pengaruh negatif dari media sosial.

Sebagai contoh, jika seseorang menyebarkan informasi palsu tentang suatu isu penting di media sosial, generasi milenial yang membaca informasi tersebut mungkin akan percaya tanpa melakukan pengecekan fakta lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah dan membingungkan.

PEMBAHASAN

Aksiologi konten adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nilai atau kebaikan dari konten yang ada di media sosial. Ketika kita berbicara tentang aksiologi konten yang beredar di sosial media, kita sedang membicarakan apakah konten tersebut memberikan nilai positif atau negatif kepada masyarakat.

Sebagai contoh,jika konten yang sedang beredar di sosial media memiliki dampak yang positif atau menginspirasi orang lain makan tersebut termasuk aksiologi positif, akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka aksiologinya adalah negatif.

Dengan memahami konsep nilai sebuah konten, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memilih konten yang akan kita konsumsi. Hal ini penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional kita serta membangun lingkungan online yang positif dan mendukung.

Aksiologi adalah ilmu yang membahas tentang nilai-nilai berdasarkan kualitas diri seseorang. Namun, di zaman digital seperti sekarang, banyak orang yang masih belum mengerti apa itu Aksiologi.

Misalnya, ketika seseorang memilih untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun, itu bisa dianggap sebagai contoh dari penerapan nilai-nilai aksiologis. Nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, dan empati juga termasuk dalam ruang lingkup Aksiologi.

Namun, karena kurangnya pemahaman tentang konsep Aksiologi, banyak orang mungkin tidak menyadari pentingnya nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan memahami lebih lanjut tentang Aksiologi agar kita dapat menjalani kehidupan dengan nilai-nilai yang baik dan bermakna.

Sedangkan di era digital yang semakin berkembang pesat, sangat jarang orang mampu menerapkan aksiologi dengan baik. Terlebih lagi sebagai seorang individu kita lebih sering menggunakan sosial media dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Ketika kita menggunakan sosial media , sering kali kita melihat bahwa konten yang kita tonton tidak sesuai bahkan melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Ada yang berupa komentar jahat,foto atau video yang tidak pantas di unggah di sosial media, dan banyak yang lain nya . Hal tersebut merupakan sebuah problematika terutama untuk generasi muda.

Kita dapat melihat bahwa masalah ini terjadi juga berkaitan dengan sikap dan karakteristik seseorang. Hilangnya rasa segan dalam mengutarakan pendapat bahkan melakukan hal² yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap orang lain merupakan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Dan juga ,kita harus menyadari jika hal tersebut terus dibiarkan maka akan muncul perspektif bahwa hal tersebut sudah biasa ,yang pada akhirnya menjadi kebiasaan buruk. Oleh sebab itu ,karena kita termasuk orang orang yang memiliki kesadaran diharapakan untuk mengambil tindakan dan menerapkan tindakan tersebut di era digital.

Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya konflik dan ketidaknyamanan di media sosial serta menjaga nilai moral dalam berinteraksi online.

Konten yang sering kita lihat di media sosial bisa memiliki dampak negatif, contohnya ketika seseorang membuat konten yang sebenarnya merendahkan dirinya sendiri hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain seperti like dan komentar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merasa puas atau bahkan mencari keuntungan finansial.

Dengan begitu, kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial dan memilih konten yang kita bagikan agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Kita harus ingat bahwa kepuasan sejati seharusnya berasal dari hal-hal yang positif dan membangun, bukan dari merendahkan diri sendiri demi mendapat pujian semata.

Untuk membuat konten yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan konten yang dibuat relevan dengan kebutuhan dan minat target audiens. Misalnya, jika Anda ingin membuat konten tentang tips memasak, pastikan Anda menyesuaikan dengan minat orang-orang yang suka memasak.

Kedua, pastikan konten yang Anda buat informatif dan mudah dipahami. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar pembaca dapat dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, jika Anda membuat konten tentang kesehatan, jangan gunakan istilah medis yang sulit dipahami oleh orang awam.

Terakhir, pastikan konten yang Anda buat orisinal dan memiliki nilai tambah. Hindari menyalin konten dari sumber lain tanpa memberikan informasi tambahan atau sudut pandang baru. Misalnya, jika Anda ingin membuat konten tentang fashion,berikan tips atau panduan yang belum banyak diketahui orang.

Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, Anda dapat membuat konten yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Jadi, jangan ragu untuk berkreasi dan berbagi informasi yang berguna melalui konten-konten yang Anda buat!

PENUTUP

Pentingnya mempertimbangkan implikasi dari konten yang kita bagikan secara online tidak bisa dianggap enteng. Sebuah contoh yang jelas adalah ketika kita mempublikasikan informasi pribadi, hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhitungkan konsekuensi dari konten yang kita bagikan di dunia maya. Jika tidak, kita berisiko menghadapi kerugian di masa depan.

Untuk menghindari hal tersebut dan agar orang lain dapat menyadari konsekuensi yang fatal, langkah-langkah tertentu harus diambil.

Pertama-tama, informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai risiko yang terkait dengan konten tersebut harus disampaikan. Sebagai contoh, jika konten mengandung informasi yang tidak benar atau merugikan, contoh konkret harus diberikan mengenai dampak negatifnya pada kehidupan seseorang.

Selain itu, penting untuk mempelajari teknik verifikasi kebenaran konten online. Sebagai contoh, kita dapat mempelajari cara memeriksa keaslian sumber informasi, memverifikasi fakta, dan membandingkan informasi dari berbagai sumber. Dengan demikian, kita akan lebih waspada dan tidak mudah dipengaruhi oleh konten yang merugikan.

Terakhir, kesadaran akan pentingnya berpikir kritis dalam menyaring informasi yang diterima perlu ditingkatkan. Kita dapat mempelajari cara menanyakan dan menganalisis informasi sebelum mempercayainya secara langsung. Dengan pendekatan ini, kita akan lebih mampu melindungi diri dari konten yang berpotensi merugikan.

Diharapkan dengan menerapkan langkah-langkah ini, kesadaran dan kewaspadaan kita terhadap konten-konten yang berpotensi merugikan diri sendiri akan meningkat.

NAMA : MAISAROH

PRODI : HUKUM TATA NEGARA

NIM : 2023122390004

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *