Pemerintah Arab Saudi saat ini memperketat pemeriksaan terhadap jamaah haji di Makkah, terlebih untuk memeriksa jamaah yang menggunakan visa non haji. Oleb sebab itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jamaah agar membawa identitas pengenal sebagai jamaah haji selama di Tanah Suci yaitu kartu dan gelang identitas, visa haji, paspor, serta pengenal diri lainnya ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram.

Seperti yang dikutip di JawaPos.com, aparat Saudi saat ini sedang mengintesifkan pemeriksaan, dan penjagaan lebih ketat saat mulai memasuki Kota Makkah dan wilayah Armuzna.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda baru saja menlaporkan, otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jamaah haji harus memiliki smart card. Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.
“Jamaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” kata Widi, Sabtu (8/6).
“Karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jamaah agar menyimpan dengan baik smart card. Pastikan tersimpan di tempat aman,” kata Widi.
“Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” lanjutnya.
Menjelang puncak haji, Widi mengingatkan lagi, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jamaah di Arafah. Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jamaah menginap.